Minggu, 24 Agustus 2014

GAYA KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN KARYAWAN SEBUAH PERUSAHAAN



Menurut Junkie (2013), leadership atau kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, kelompok dan bawahan, kemampuan untuk mengarahkan tingkah laku orang lain, mempunyai kemampuan ataupun keahlian khusus di dalam bidang yang diharapkan oleh kelompoknya, guna mencapai tujuan dari kelompoknya. Kepemimpinan adalah sebuah ilmu terapan dari berbagai ilmu sosial, karena beberapa prinsip serta rumusannya diharapkan bisa mendatangkan banyak manfaat untuk kesejahteraan manusia. Efektifitas kepemimpinan bisa dilihat dari Tingkat kematangan (maturity) bawahan dan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya dengan kondisi kematangan bawahan. Tingkat kematangan (maturity) bawahan adalah Kesiapan  kerja bawahan yang meliputi: ability yaitu kesiapan kerja bawahan yang berkaitan dengan pengetahuan,kemampuan,pengalaman dan keterampilan bawahan dalam menjalankan tugas dan willingness  yaitu kesiapan psikologis bawahan dalam menjalankan tugas dan berkaitan dengan keyakinan,komitmen,keinginan dan motivasi untuk maju serta kesediaan untuk bertanggung jawab.
Terdapat empat jenis kepemimpinan sesuai dengan tingkat kematangan pemimpin dan anggotanya, yaitu meliputi:
  1. S1 (High  Task – Low Relationship) untuk kondisi R1 (taraf kematangan rendah),pemimpin harus memberi instruksi dan mengarahkan bawahan terhadap tugas yang harus diselesaikan secara spesifik melalui komunikasi satu arah.(tahap memberi tahu/telling).
  2. S2 (High Task –High Relationship) untuk kondisi R2 (tahap kematangan rendah menuju sedang), pemimpin masih memberikan instruksi dan pengarahan, namun dalam porsi secukupnya. Komunikasi bersifat 2 arah yang diwarnai oleh adanya dukungan dari pimpinan serta ada kesempatan bagi bawahan untuk bertanya atau meminta kejelasan tugas (tahap selling).
  3. S3 (Low Task-High Relationship) untuk kondisi R3 (taraf kematangan sedang menuju tinggi),pemimpin hanya bertindak sebagai fasillitator bagi kelancaran tugas bawahan. Keputusan dibuat bersama-sama oleh pemimpin dan bawahan (tehap berpartisipasi/participating).
  4. S4 (Low Task-Low Relationship) untuk kondisi R4 (taraf kematangan tinggi), pemimpin hanya memberikan arahan tentang tujuan umum yang akan dicapai, selebihnya bawahan sendiri yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan (tahap pendelegasian/delegating).
Gaya kepemimpinan memiliki peranan penting dalam suatu organisasi, hal ini berkaitan erat dengan hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan karena pada dasarnya gaya yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam suatu organisasi akan sangat berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja dari para bawahannya. Pada dasarnya Gaya kepemimpinan mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu (Rukiyah, 2011).
Jika dihadapkan dengan taraf kematangan kepemimpinan, lebih menekankan pada kriteria S4 dengan kondisi R4 yaitu tingkat kematangan kepemimpinan yang tinggi. Disini seorang pemimpin hanya memberi arahan tentang tujuan yang akan dicapai dari organisasi tersebut. Pada kriteria kepemimpinan dengan tingkat kematangan yang tinggi dibutuhkan kepercayaan yang lebih dan setiap anggota juga harus memiliki tanggung jawab tentang tugas yang ditangguhkan oleh mereka. Setiap anggota harus melaporkan segala sesuatu yang terjadi tanpa ditambah ataupun dikurangi.
Pada kriteria S4 dengan kondisi R4 seorang pemimpin dapat menggunakan gaya kepemimpinan delegasi karena dalam gaya kepemimpinan delegasi cenderung mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi, jika diterapkan pada pengikut yang tingkat kematangannya tinggi (mampu dan mau, mempunyai keyakinan untuk memikul tanggung jawab). Kekuasaan yang relatif relevan dipergunakan pada tingkat kematangan pengikut seperti ini adalah kekuasaan keahlian.    Gaya delegasi digunakan bagi bawahan dengan tingkat kematangan tinggi. Orang-orang dengan tingkat kematangan seperti ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi untuk memikul sebuah tanggung jawab. Gaya kepemimpinan ini memberikan sedikit pengarahan, para bawahan diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan memutuskan tentang bagaimana, kapan, dan dimana melakukan suatu tugas. Sekalipun pemimpin  barangkali masih mampu mengidentifikasi masalah, tanggung jawab untuk melakukan rencana yang diberikan kepada para pengikut-pengikut yang sudah matang ini. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dana memutuskan tentang ikhwal  bagaimana, kapan,dan dimana melakukannya. Karena secara psikologis bawahan sudah matang, maka tidak diperlukan banyak komunikasi dua arah atau perilaku mendukung. Gaya delegasi melibatkan perilaku hubungan kerja yang rendah dan perilaku berorientasi pada tugas juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Junkie, Theme. 2013. Definisi Kepemimpinan Menurut Ahli. http://perlutahu.org/definisi-kepemimpinan-menurut-ahli/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar