Manajemen merupakan
suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan
suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasi atau maksut-maksut
nyata. Manajemen merupakan subjek penting karena mempersoalkan penetapan serta
pencapaan tujuan-tujuan. Manajemen tidak saja mengidentifikasi, menganalisis
dan mengkombinasikan secara efektif bakat orang-orang. Tujuan dari manajemen
adalah sebagai pedoman bagi suatu kegiatan, sumber legitimasi, standar
pelaksanaan, sumber motivasi, serta dasar rasional pengorganisasian (Brantas,
2009).
Manajemen sangat diperlukan dalam suatu usahatani
karena dengan manajemen yang baik akan didapat suatu penetapan dan pencapaian
sasaran-sasaran usaha. Manajemen tersebut memiliki fungsi sebagi berikut:
1. Planning
(Perencanaan)
Planning
adalah perencanaan tentang yang akan dicapai yang kemudian memberi pedoman
tentang apa yang akan dituju. Selain itu perencanaan juga merupakan suatu
rumusan dari persoalan-persoalan tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaan akan
dilaksanakan termasuk persiapan untuk tindakan-tindakan administrasi. Perencanaan
merupakan suatu usaha untuk membuat dan menentukan apa yang harus dicapai pada
suatu usaha, kapan dan bagaimana usaha/kegiatan tersebut dilaksanakan.
Perencanaan dapat dikatakan sebagai langkah awal dari suatu kegiatan dalam
pencapaian tujuan. Pencapai tujuan masih diperlukan suatu perencanaan secara
menyeluruh beserta kebijakan yang diperlukan, disamping perlu adanya pedoman
kerja agar para karyawan dapat mengetahui apa yang akan dikerjakan.
2. Organizing
(Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah
melakukan penentuan dan pengaturan tentang tugas atau pekerjaan, siapa yang
melakukan, alat-alat apa yang diperlukan, serta bagaimana modal dan
fasilitasya. Pembagian tugas dilakukan berdasarkan macamnya maupun sifat
tugasnya sehingga suatu tugas dapat dilakukan oleh orang yang tepat.
3. Actuating
(Pelaksanaan)
Pelaksanaan merupakan
hal inti dari manajemen. Segala sesuatu yang sudah selesai pengaturannya
dilaksanakan untuk menyelesaikan tugas. Pelaksanaan dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pelaksanaan
(actuating) merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan. Pada tahap pelaksanaan, perlu adanya
pengarahan, bimbingan dan komunikasi agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat
waktu. Pengarahan dan bimbingan yang diberikan juga merupakan kegiatan
menciptakan, memelihara, menjaga atau mempertahankan dan memajukan usahatani
melalui setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar langkah
operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan.
4. Controlling
(Pengawasan)
Adanya rencana yang
telah diatur dan dilaksanakan belum menjamin bahwa tujuan akan tercapa dengan
sendirinya. Diperlukan kendali atau kontrol untuk menentukan serta mencapai
tujuan melalui pemanfaatan sarana atau sember daya yang ada.
pengawasan adalah proses
untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang
telah direncanakan. Pengawasan pada dasarnya diarahkan
sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan
atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta
suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai
sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Apabila fungsi pengawasan
tidak dijalankan bersama dengan fungsi manajemen yang lain maka mengakibatkan
timbulnya hambatan dalam pencapaian tujuan. Pengawasan merupakan tugas akhir
setelah berlangsungnya segenap kegiatan-kegiatan manajemen.