Jumat, 14 November 2014

PERLUASAN SKALA USAHA AGROINDUSTRI PENGOLAHAN BELUT DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KEBERLANJUTAN PENGEMBANGAN BELUT



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia  untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak, meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Sektor pertanian berperan penting bagi Negara Indonesia karena sektor ini berfungsi sebagai basis pembangunan ekonomi nasional dan memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia. Peranan sektor pertanian memiliki konstribusi yang masih relatif besar daripada sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian juga merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan sebagai penyedia pangan bagi masyarakat. Peningkatan produksi yang harus seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk dapat dicapai melalui peningkatan pengelolaan usahatani secara intensif. Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara pengusahaan suatu usahatani mutlak dibutuhkan agar dapat meningkatkan produktivitas serta dapat meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat (Soetriono, 2006).
Pengolahan hasil perikanan merupakan kegiatan industri yang menciptakan nilaitambah bagi komoditi perikanan melalui produk olahan dalam bentuk setengah jadi maupun barang jadi yang bahan bakunya berasal dari hasil perikanan. Usaha-usaha pengolahan hasil perikanan yang mengarah pada kegiatan industri yaitu pengolahan hasil perikanan menjadi bahan makanan. Salah satu produk perikanan olahan yang dapat diolah yaitu Belut. Belut merupakan salah satu sumber lauk-pauk yang memiliki kandungan protein tinggi. Dalam100 gram terkandung protein 14%, lemak 27%, zat besi 2,0 mg, kalsium 20 mg,vitamin A 1.600 SI (satuan Internasional), vitamin B 0,1 mg, vitamin C 2,0 mg.
Salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian dalam rangka globalisasi perdagangan dan industrialisasi adalah melalui strategi agribisnis. Sistem agribisnis dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mutu dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usahatani dan agroindustri yang terkait satu sama lain. Subsistem agroindustri mempunyai tujuan untuk menambah nilai komoditi pertanian melalui perlakuan – perlakuan yang dapat menambah kegunaan komoditi, baik kegunaan bentuk, tempat, waktu, maupun kepemilikan
Pertumbuhan usahatani skala kecil dan menengah berkembang mewarnai perekonomian di daerah diikuti dengan bertumbuhnya sektor industri seperti industri makanan, kerajinan, mebel, hingga konveksi atau tekstil, dimana keberadaannya menjadi salah satu solusi dalam mengatasi angka pengangguran sekaligus menggerakkan roda perekonomian daerah. Kegiatan usahatani dilakukan agar dapat meningkatkan potensi dan nilai jual sumberdaya. Terdapat banyak usahatani kecil dan menengah yang memberikan dampak bervariasi pada lingkungan setempat. Beberapa usahatani maupun industri skala kecil dan menengah telah menyadari bahwa mereka memberikan dampak terhadap lingkungan dibandingkan yang lain karena proses produksi atau karena kontribusi total produksi dalam masing- masing usaha atau lokasinya sehingga mereka mulai melakukan upaya  pengelolaan lingkungan.
1.2  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana prospek pengolahan belut saat ini dan masa yang akan datang?
2.    Bagaimana perluasan skala usaha pengolahan belut agar dapat meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan pengembangan belut?

1.3  Tujuan dan Manfaat
1.3.1        Tujuan
1.    Bagaimana prospek pengolahan belut saat ini dan masa yang akan datang?
2      Bagaimana perluasan skala usaha pengolahan belut agar dapat meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan pengembangan belut?

2.1.1        Manfaat
1.        Dapat dijadikan sebagai pengetahuan terkait perlunya perluasan skala usaha guna peningkatan pendapatan  dan keberlanjutan dari suatu usaha.

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1    Prospek Pengolahan Belut Saat Ini dan Masa yang Akan Datang
Ikan belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang potensial untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya di masa mendatang. Saat ini ikan belut sawah telah dimanfaatkan sebagai sumber protein bahkan dibeberapa daerah telah dieksploitasi secara besar-besaran untuk dijadikan bahan baku pembuatan seperti keripik belut pada industri rumah tangga. Dalam rangka mengembangkan kegiatan budidaya ikan belut di  masyarakat dibutuhkan teknologi sederhana yang mudah diterapkan dilapangan. Untuk menciptakan teknologi budidaya tersebut dibutuhkan informasi dasar dan salah satunya adalah informasi tentang aspek eko-biologinya. Disamping itu perlu pula diketahui pada ketinggian berapa budidaya ikan belut dapat dikembangkan. Sehubungan dengan masih terbatasnya informasi tentang aspek eko-biologi ikan tersebut perlu dilakukan penelitian (Affandi, dkk, 2003).

Menurut Adianto dan Agustin (2005), persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini, perusahaan harus dapat mengembangkan dan mengolah berbagai sumber daya yang dimilikinya, antara lain sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah penggerak utama suatu organisasi atau perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan akan terlaksana apabila sumber daya manusianya menunjukkan performansi kerja yang baik. Performansi kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, motivasi, dan lain-lain. Agar dapat bertahan dan berkembang dalam kondisi tersebut, suatu perusahaan harus bisa mengembangkan dan mengolah sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia harus terus dikembangkan, karena tidak seperti mesin yang selalu melakukan aktivitas yang sama setiap waktu, manusia selalu mengalami perubahan dan perkembangan, karena perubahan yang terjadi tersebut akan menimbulkan berbagai jenis tantangan yang harus dihadapi dan diatasi dengan baik.

Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agroindustri merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu : menarik dan mendorong munculnya industry baru di sektor pertanian, menciptakan lapangan kerja. Peranan agroindustri sebagai pengolah hasil pertanian sesungguhnya sangat penting bagi pengembangan sektor pertanian karena peranannya dalam mengubah sifat-sifat khas komoditi pertanian yang dianggap negatif. Peranan agroindustri dalam mengubah kharateristik komoditi pertanian tersebut adalah : menciptakan produk-produk baru yang lebih diterima konsumen, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya tahan produk.
Menurut Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (2014), sentra perikanan belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan. Budidaya ikan belut, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran serta pengolahan belut mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan belut semakin meningkat. Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen.
Prospek usaha belut dinilai sangat baik dilihat dari pasar dalam negeri maupun luar negeri, jika ditinjau dari sisi penawaran dan permintaan. Di sisi penawaran, kapasitas produksi belut di Indonesia masih belum mencapai kapasitas produksi yang sesungguhnya. Hal ini terlihat dari masih banyaknya perusahaan pembibitan, pakan ternak, dan obat-obatan yang masih berproduksi di bawah kapasitas terpasang. Artinya, prospek pengembangannya masih terbuka. Di sisi permintaan, saat ini produksi belut baru mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri sebesar 65%. Iklim perdagangan global yang sudah mulai terasa saat ini, semakin memungkinkan produk belut Indonesia untuk ke pasar luar negeri, mengingat produk belut bersifat elastis terhadap perubahan pendapatan per kapita per tahun (Mapigau dan Esso, 2011).
2.2    Perluasan skala usaha pengolahan belut agar dapat meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan pengembangan belut
Agroindustri merupakan usaha meningkatkan efisiensi faktor pertanian hingga menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses modernisasi pertanian. Melalui modernisasi di sektor agroindustri dalam skala nasional, penerimaan nilai tambah dapat di tingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil (Saragih, 2004).
Pendapatan yang tinggi tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi, karena kemungkinan pendapatan yang besar tersebut diperoleh dari investasi yang besar. Efisiensi mempunyai tujuan nemperkecil biaya produksi per satuan produk yang dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah memperkecil biaya keseluruhan dengan mempertahankan produkai yang telah dicapai untuk memperbesar produksi tanpa meningkatkan biaya keseluruhan (Rahardi, 1999).
Sampai saat ini usahatani dan agroindustri belut masih didominasi oleh usaha skala kecil dan menengah namun telah bersifat komersial. Karena telah bersifat komersial, maka salah satu tujuan dalam pengelolaan adalah untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, pengelola usaha akan mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Keuntungan maksimum akan tercapai apabila semua faktor produksi telah dialokasikan penggunaannya secara optimal dan efisien, baik efisiensi secara teknis, harga, dan ekonomi. Artinya, pembudidaya harus optimal dalam menggunakan input produksi agar tercapai suatu produktivitas yang tinggi sekaligus melakukan efisiensi biaya. Sehingga keuntungan maksimum pada jangka pendek dapat dicapai dengan menyamakan nilai produktivitas marjinal dari output dengan biaya korbanan marjinalnya atau harga input yang bersangkutan. Selain itu, upaya pencapaian efisiensi ekonomis produksi juga dapat dilakukan peternak dengan cara memperluas skala usahanya. Perluasan skala usaha akan berdampak terhadap penurunan biaya input tetap dan total yang semakin menurun akibat kenaikan jumlah output yang dihasilkan (Mandaka dan Hutagaol, 2005).
Penentuan skala usaha dapat ditentukan dengan memperhatikan kecenderungan skala usaha yang ada. Dalam kondisi skala usaha dengan kenaikan hasil bertambah (increasing retuns to scale) sebaiknya besarnya usaha diperluas untuk menurunkan biaya produksi rata-rata sehingga menaikkan keuntungan. Berbeda jika kondisi skala usaha dengan kenaikan hasil tetap (constant returns to scale), maka perluasan tidak berpengaruh terhadap biaya produksi rata-rata. Sedangkan jika kondisi skala usaha dengan kenaikan hasil berkurang maka perluasan usaha akan mengakibatkan naiknya biaya produksi rata-rata. Penentuan kondisi usaha pada pengembangan usaha belut  merupakan dalam kondisi skala usaha dengan kenaikan hasil bertambah karena dalam usaha ini belum terlalu banyak pesaing sehingga dapat menguasai pasar secara optimal.
Pertumbuhan industri kecil dan menengah akan berdampak pada pembangunan perekonomian suatu daerah. Dilihat dari jumlah dan kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja serta beraneka ragamnya produk yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa peranan industri sangat strategis dalam rangka pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Dengan banyaknya unit usaha dan jumlah tenaga kerja yang dapat diserap ditambah dengan potensi pasar dan berdaya saing maka pada sentra industri alas patut dikembangkan untuk dipertahankan agar dapat semakin memberi kontribusi bagi daerah (Wardhani, 2013).
Pengembangan perusahaan dengan perluasan skala usaha bisa dilakukan dengan skala produksi (kapasitas produksi), tenaga kerja, teknologi, lokasi usaha, dan sistem distribusi serta jaringan usaha. Penambahan skala usaha bisa dilakukan dengan menambah kapasitas mesin dan kapasitas tenaga kerja, serta tambahan jumlah modal untuk investasi. Sebelum memperluas produksi, harus diperhatikan prospek pemasarannya. Pengembangan skala usaha juga bisa dilakukan dengan menambah jenis-jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya atau diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan biaya jangka panjang, sehingga akan menaikan skala ekonomi yang tinggi. Sebaliknya, bila peningkatan skala usaha hanya akan meningkatkan biaya, maka pengembangan skala usaha tidak baik untuk dilakukan. Jadi, peningkatan skala usaha hanya bisa dilakukan dengan cara peningkatan output menurunkan biaya rata-rata jangka panjang. Teknik pengembangan skala usaha sangat tergantung juga pada produktivitas faktor-faktor produksi seperti produktivitas tenaga kerja, dan produktivitas modal.
Menurut Soekartawi (2002), di Indonesia, masih sangat kecil sekali usaha tani, sehingga menyebabkan kurangnya efisien produksi. Hal-hal yang harus ditempuh untuk mengatasi hal tersebut yaitu melalui pendekatan kerja sama kelompok. Kemampuan untuk membiayai usaha sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapai masih di bawah produktivitas potensial. Mengingat keterbatasan dalam permodalan tersebut dan rendahnya aksesibilitas terhadap sumber permodalan formal, maka dilakukan pengembangkan dan mempertahankan beberapa penyerapan input produksi biaya rendah Untuk mendukung keberhasilan pengembangan dan pembangunan, aspek yang akan berperan adalah :
1.    Aspek sumberdaya (faktor produksi)
2.    Aspek kelembagaan
3.    Aspek penunjang pembangunan pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar