Selasa, 21 Februari 2017

analisis medan kekuatan

analisis medan kekuatan adalah suatu alat yang tepat digunakan dalam merencanakan perubahan. Dalam menciptakan perubahan ada dua kondisi yang harus diperhatikan pimpinan yakni mendorong dan menghambat perubahan. dalam mengatasi kondisi yang saling kontradiktif itu maka perlu dilakukan analisis medan kekuatan (FFA) agar diketahui faktor-faktor yang mendorong dan menghambat. Tahapan-tahapan Force Field Analysis tersebut adalah sebagai berikut:

1.    Identifikasi Faktor Pendorong dan Penghambat
Identifikasi faktor pendorong merupakan perpaduan antara strengths dan opportunities, sedangkan faktor penghambat merupakan perpaduan antara weakness dan threats. Menentukan faktor keberhasilan sebagai faktor-faktor strategis atau faktor kunci keberhasilan, perlu dilakukan penilaian terhadap setiap faktor yang teridentifikasi. Aspek yang dinilai dari tiap faktor antara lain: (a) Bobot faktor dalam mencapai tujuan; (b) Dukungan / konstribusi tiap faktor dalam mencapai tujuan; dan (c) Keterkaitan antar faktor dalam mencapai tujuan.
Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan secara kualitatif yang dikuantitatifkan melalui metode Likert, yaitu suatu penilaian dengan model rating scale yang selanjutnya disebut model skala nilai kemudian dikonversikan dalam angka yaitu:

Sangat baik
=
5, artinya sangat tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan
Baik
=
4, artinya tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan
Cukup
=
3, artinya cukup tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan
Kurang
=
2, artinya rendah nilai dukungan/nilai keterkaitan
Sangat kurang




=
1, artinya sangat rendah nilai dukungan/nilai keterkaitan. Menilai   keterkaitan antar faktor yang tidak ada kaitannya maka diberi nilai nol.
2. Penilaian Faktor Pendorong dan Penghambat
a)    Nilai Faktor (NF). Penilaian Nilai Faktor dilakukan dengan memakai model rating scale 1-5 atau melalui teknik komparasi yaitu membandingkan faktor yang paling urgen antara satu faktor dengan faktor lainnya.
b)   Bobot Faktor (BF). Penilaian Bobot Faktor) dapat dinyatakan dalam bilangan desimal atau presentase. Rumus dalam menentukan BF yaitu:
BF = ( NF/ ΣNF) x 100%
c)    ND (Nilai Dukungan). Nilai Dukungan ditentukan melalui wawancara dengan responden.

d)   Nilai Bobot Dukungan (NBD). Nilai Bobot Dukungan ditentukan dengan rumus:
NBD = ND x BF
e)    Nilai Keterkaitan (NK). Nilai Keterkaitan ditentukan dengan keterkaitan antara faktor pendorong dan faktor penghambat. Nilai tiap faktor menggunakan rentang nilai antara 1-5. Apabila tidak memiliki keterkaitan diberi nilai 0 (nol).
f)    Total Nilai Keterkaitan (TNK). Total Nilai Keterkaitan ditentukan dari jumlah total nilai keterkaitan antara faktor pendorong dan faktor penghambat dalam satu baris.
g)   Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK). Nilai Rata-rata Keterkaitan tiap faktor dapat ditentukan dengan rumus:
NRK = TNK / (ΣN -1)
Keterangan:
TNK       : Total Nilai Keterkaitan
∑ N        : jumlah faktor pendorong dan penghambat yang dinilai
h)   Nilai Bobot Keterkaitan (NBK). Nilai Bobot Keterkaitan  setiap faktor dapat ditentukan dengan rumus:
NBK = NRK x BF
i)     Total Nilai Bobot (TNB). Total Nilai Bobot tiap faktor dapat ditentukan dengan rumus:
TNB = NBD + NBK


3. Faktor Kunci Keberhasilan dan Diagram Medan Kekuatan
a) Penentuan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)
Berdasarkan besarnya TNB pada tiap-tiap faktor maka dapat dipilih faktor yang memiliki TNB paling besar sebagai faktor kunci keberhasilan (FKK) yang dapat dijadikan sebagai penentu strategi atau solusi dari adanya faktor pendorong dan faktor penghambat. Cara menentukan FKK adalah sebagai berikut:
1. Dipilih berdasarkan TNB yang terbesar
2. Jika TNB sama maka dipilih BF yang terbesar
3. Jika BF sama maka dipilih NBD yang terbesar
4. Jika NBD sama maka dipilih NBK terbesar
5. Jika NBK sama maka dipilih berdasarkan pengalaman dan pertimbangan rasionalitas
b) Diagram Medan Kekuatan
Berdasarkan besarnya TNB tiap faktor pendorong dan penghambat dapat ditunjukkan dalam suatu diagram yang bernama diagram medan kekuatan dengan kondisi yang ingin dicapai.

4. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
            Rekomendasi kebijakan dapat diwujudkan apabila tahapan penilaian sudah dilewati sehingga berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui rekomendasi kebijakan pengembangan disesuaikan dengan kenyataan di lapang sebagaimana nanti tergambar dalam diagram medan kekuatan. Apabila telah diketahui faktor kunci pendorong tentu akan lebih mudah memproyeksikan tujuan rasional dan logis untuk dicapai. Sementara untuk mencegah resiko kegagalan dapat disusun rekomendasi kebijakan meminimalisir atau menghilangkan faktor kunci penghambat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar