analisis medan kekuatan adalah suatu alat yang tepat
digunakan dalam merencanakan perubahan. Dalam menciptakan perubahan ada dua
kondisi yang harus diperhatikan pimpinan yakni mendorong dan menghambat
perubahan. dalam mengatasi kondisi yang saling kontradiktif itu maka perlu
dilakukan analisis medan kekuatan (FFA) agar diketahui faktor-faktor yang
mendorong dan menghambat. Tahapan-tahapan Force
Field Analysis tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Identifikasi Faktor Pendorong dan Penghambat
Identifikasi faktor pendorong
merupakan perpaduan antara strengths dan
opportunities, sedangkan faktor
penghambat merupakan perpaduan antara weakness
dan threats. Menentukan faktor
keberhasilan sebagai faktor-faktor strategis atau faktor kunci keberhasilan,
perlu dilakukan penilaian terhadap setiap faktor yang teridentifikasi. Aspek
yang dinilai dari tiap faktor antara lain: (a) Bobot faktor dalam mencapai
tujuan; (b) Dukungan / konstribusi tiap faktor dalam mencapai tujuan; dan (c)
Keterkaitan antar faktor dalam mencapai tujuan.
Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan secara kualitatif yang dikuantitatifkan melalui metode Likert, yaitu suatu penilaian dengan model rating scale yang selanjutnya disebut model skala nilai kemudian dikonversikan dalam angka yaitu:
Sangat baik
|
=
|
5, artinya sangat tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan
|
Baik
|
=
|
4, artinya tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan
|
Cukup
|
=
|
3, artinya cukup tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan
|
Kurang
|
=
|
2, artinya rendah nilai dukungan/nilai keterkaitan
|
Sangat kurang
|
=
|
1, artinya sangat rendah nilai dukungan/nilai keterkaitan. Menilai keterkaitan antar faktor yang tidak ada kaitannya maka diberi nilai nol.
|
2. Penilaian Faktor Pendorong dan Penghambat
a)
Nilai Faktor (NF). Penilaian Nilai Faktor dilakukan
dengan memakai model rating scale 1-5
atau melalui teknik komparasi yaitu membandingkan faktor yang paling urgen antara satu faktor dengan faktor
lainnya.
b)
Bobot Faktor (BF). Penilaian Bobot Faktor) dapat
dinyatakan dalam bilangan desimal atau presentase. Rumus dalam menentukan BF
yaitu:
BF = ( NF/ ΣNF) x 100%
c)
ND (Nilai Dukungan). Nilai Dukungan ditentukan melalui
wawancara dengan responden.
d)
Nilai Bobot Dukungan (NBD). Nilai Bobot Dukungan
ditentukan dengan rumus:
NBD = ND x BF
e)
Nilai Keterkaitan (NK). Nilai Keterkaitan ditentukan
dengan keterkaitan antara faktor pendorong dan faktor penghambat. Nilai tiap
faktor menggunakan rentang nilai antara 1-5. Apabila tidak memiliki keterkaitan
diberi nilai 0 (nol).
f)
Total Nilai Keterkaitan (TNK). Total Nilai Keterkaitan
ditentukan dari jumlah total nilai keterkaitan antara faktor pendorong dan
faktor penghambat dalam satu baris.
g)
Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK). Nilai Rata-rata
Keterkaitan tiap faktor dapat ditentukan dengan rumus:
NRK = TNK / (ΣN -1)
Keterangan:
TNK :
Total Nilai Keterkaitan
∑ N : jumlah faktor pendorong dan
penghambat yang dinilai
h)
Nilai Bobot Keterkaitan (NBK). Nilai Bobot
Keterkaitan setiap faktor dapat
ditentukan dengan rumus:
NBK = NRK x BF
i)
Total Nilai Bobot (TNB). Total Nilai Bobot tiap faktor
dapat ditentukan dengan rumus:
TNB = NBD + NBK
3. Faktor Kunci Keberhasilan dan Diagram Medan
Kekuatan
a) Penentuan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)
Berdasarkan besarnya TNB pada tiap-tiap faktor maka dapat
dipilih faktor yang memiliki TNB paling besar sebagai faktor kunci keberhasilan
(FKK) yang dapat dijadikan sebagai penentu strategi atau solusi dari adanya
faktor pendorong dan faktor penghambat. Cara menentukan FKK adalah sebagai
berikut:
1. Dipilih
berdasarkan TNB yang terbesar
2. Jika TNB
sama maka dipilih BF yang terbesar
3. Jika BF
sama maka dipilih NBD yang terbesar
4. Jika NBD
sama maka dipilih NBK terbesar
5. Jika NBK sama maka dipilih berdasarkan pengalaman dan
pertimbangan rasionalitas
b) Diagram Medan Kekuatan
Berdasarkan besarnya TNB tiap faktor pendorong dan penghambat
dapat ditunjukkan dalam suatu diagram yang bernama diagram medan kekuatan
dengan kondisi yang ingin dicapai.
4.
Penyusunan Rekomendasi Kebijakan
Rekomendasi
kebijakan dapat diwujudkan apabila tahapan penilaian sudah dilewati sehingga
berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui rekomendasi kebijakan pengembangan
disesuaikan dengan kenyataan di lapang sebagaimana nanti tergambar dalam
diagram medan kekuatan. Apabila telah diketahui faktor kunci pendorong tentu
akan lebih mudah memproyeksikan tujuan rasional dan logis untuk dicapai.
Sementara untuk mencegah resiko kegagalan dapat disusun rekomendasi kebijakan
meminimalisir atau menghilangkan faktor kunci penghambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar