Selasa, 21 Februari 2017

Belimbing Manis


Belimbing manis banyak tumbuh di Indonesia. Belimbing manis banyak dibudidayakan di pekarangan rumah sebagai buah keluarga atau ladang dengan tujuan untuk dijual. Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) termasuk ke dalam keluarga Oxalidaceae sering disebut sweet starfruit. Belimbing manis memiliki nama daerah blimbing legi, balimbing amis, balireng, lambertua, bainang sulapa, tufou, dan balibi totofuko. Belimbing manis mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi. Selain itu mengandung vitamin A, B, dan C. Klasifikasi belimbing manis adalah sebagai berikut:

Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis             : Magnoliopsida (Berkeping dua)
Sub kelas         : Rosidae
Ordo                : Geraniales
Familia            : Oxalidaceae (Suku belimbing-belimbingan)
Genus              : Averrhoa
Species            : Averrhoa carambola L
 Belimbing adalah nama Melayu untuk jenis tanaman buah dari keluarga Oxalidaceae, marga Averrhoa. Para ahli banyak sepakat bahwa belimbing merupakan tanaman asli Indonesia dan Malaysia, yang kemudian menyebar rata di Asia Tenggara. Tanaman belimbing memiliki bentuk yang rimbun dan mudah dalam perawatan terlebih belimbing berbuah tak mengenal musim. Belimbing dapat dtanam mulai dari pesisir pantai sampai ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Penanaman belimbing dengan biji sudah mulai berbuah pada usia 3-4 tahun dengan mencapai 1500 buah tiap tahunnya.

Pada ilmu tumbuh-tumbuhan (botani), belimbing manis dikenal dengan nama Averrhoa carambola L. Belimbing manis berasal dari keluarga yang sama dengan belimbing wuluh, namun kedua tanaman buah itu tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari masyarakat, petani, atau pengusaha tanaman buah. Perlakuan istimewa terhadap belimbing manis dapat dipahami karena kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan itu antara lain sebagai berikut: (a) dapat dibudidayakan di kebun/ pekarangan atau pot, serta mampu berbuah lebat, (b) cepat berbuah, dan setelah berbuah pertama kali, cenderung berbuah lagi secara terus menerus, (d) rasa manisnya bervariasi sesuai dengan jenis atau varietasnya, dan (e) buahnya mengandung kalori, vitamin A, dan vitamin C yang cukup tinggi.

Olahan Belimbing Manis
Semua jenis belimbing dapat diolah menjadi dodol buah. Tetapi untuk mendapatkan dodol buah yang berkualitas dapat dipilih buah belimbing yang harus matang penuh dan seragam tingkat kematangannya, bebas luka, tidak berulat, tidak memar, kulit buah berwarna kuning tua dan teksturnya lunak, tidak muda karena menyebabkan rasa dodol menjadi tidak enak. Adapun proses pembuatan dodol belimbing adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah pembuatan dodol belimbing dimulai dengan mencuci buah belimbing kemudian dikupas bagian linggir. Belimbing kemudian dipotong, dibuang bijinya dan dihaluskan. Selanjutnya mencampurkan tepung ketan, benzoat dan air. Kemudian masukkan belimbing yang sudah dihaluskan, campuran tepung ketan dan benzoat. Adonan kemudian ditambah dengan gula putih, agar-agar, dan garam dalam wajan. Adonan selanjutnya diaduk hingga matang. Setelah adonan matang, adonan dituangkan dalam loyang dan di dinginkan. Proses terakhir yaitu pengemasan adonan dodol belimbing.
Buah belimbing juga bisa diolah menjadi manisan belimbing. Bahan yang digunakan adalah belimbing, gula pasir, garam, kapur, dan tawas. Adapun proses pembuatan manisan belimbing adalah sebagai berikut: Langkah awal pembuatan manisan belimbing adalah membersihkan belimbing dengan membuang bagian tepi buah belimbing. Selanjutnya buah belimbing di tusuk-tusuk dengan menggunakan garpu, kemudian direndam dalam air garam selama 2 jam berlanjut direndam air kapur selama 12 jam. Belimbing selanjutnya dicuci bersih dan direndam pada air tawas selama 12 jam. Belimbing dicuci kembali dan direbus selama dua puluh menit. Apabila sudah matang, belimbing ditiriskan dan dicampur dengan gula pasir hingga merata. Setelah gula benar-benar hancur dan larut, belimbing ditiriskan kembali. Sisa larutan gula kembali dimasak dan setelah dingin, belimbing dimasukkan lagi dalam larutan gula, lakukan berulang sampai larutan gula benar-benar habis.
Buah belimbing manis bukan sekedar yang bisa dimakan segar. Adanya keterampilan untuk mengolah buah bersegi lima yang kaya akan vitamin C ini, buah belimbing mudah diolah menjadi olahan dengan rasa dan dan suasana yang tidak kalah nikmatnya, misalnya dibuat menjadi sirup belimbing. Cara pembuatan sirup belimbing cukup sederhana. Langkah-langkah pembuatan sirup belimbing adalah sebagai berikut: Proses pembuatan sirup belimbing dimulai dengan mencuci bersih buah belimbing kemudian dipotong membujur dan dikukus selama 15 menit, dengan tujuan menghilangkan warna coklat akibat getah setelah dipotong. Selanjutnya belimbing di dinginkan dan diblender kemudian disaring untuk memisahkan sari dan ampasnya. Langkah selanjutnya yaitu memasak air dan karagen hingga mendidih (suhu api 100o C). Setelah mendidih masukkan gula kemudian suhu api dikecilkan hingga 80oC, lalu tambahkan Natrium Bensoat dan Asam Sitrat. Masukkan sari buah belimbing dan setelah 20 menit baru angkat dan sirup belimbing siap dikemas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar